EksposRakyat.com – Mendengar sang buah hati berhasil lulus ujian masuk Universitas Al-Azhar Mesir, pasti menjadi satu kebanggaan bagi orangtua manapun juga. Akan tetapi, kabar gembira itu malah disambut dengan hati galau oleh, Hendra Nova seorang ibu yang saat ini bekerja sebagai guru honorer di Nagari Surian, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Solok.
Sebagai seorang guru honorer, Hendra Nova, patut berbangga dan senang, karena anak keduanya, Nabila Permata Sari menjadi salah satu yang diterima kuliah di Universitas Al-Azhar Mesir, kampus kenamaan luar negri yang telah banyak mencetak alumni berpengaruh, tempat kuliahnya Ustaz Abdul Shomad.
Namun disisi lain, dirinya bimbang soal biaya keberangkatan dan kuliah anaknya selama disana. Apalagi, kuliah di luar negri tentu butuh biaya yang sangat besar. Bisa hitungan puluhan juta. Itupun kalau ada beasiswa, bisa sedikit ringan, lain cerita kalau hanya mengandalkan biaya sendiri.
Melihat keadaan ekonomi dari keluarga Era, panggilan akrab Hendra Nova, seorang guru honorer yang mengajar di SD Negri Lubuk Rasam, Nagari Surian, Kabupaten Solok, Sumatra Barat itu, terbilang keluarga dengan ekonomi pas-pasan.
Bisa dibayangkan, penghasilannya sebagai seorang guru honorer tentu sudah bisa diterka, mungkin hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya saja sehari-hari.
Begitulah keadaannya. Ditambah lagi, Era menjadi tulang punggung satu-satunya bagi empat orang anaknya, karena Era sang guru honerer sudah lama berpisah dengan suaminya.
“Sekarang saya sendiri mengurus anak-anak, empat orang dan baru satu orang yang sulung berkeluarga, tiga lagi masih dalam masa pendidikan,” ungkap, Hendra Nova menceritakan dengan lirih kepada media ini.
Sang buah hatinya, Nabila Permata Sari berhasil lulus ujian masuk Universitas Al-Azhar Mesir melalui seleksi yang dilakukan oleh Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar Cabang Indonesia dan Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab (Pusiba) tahun 2020.
Ujian dilaksanakan secara dalam jaringan (Daring) pada bulan Juni 2020 lalu, peserta seleksi mencapai 1200 orang. Tentunya, tidak gampang untuk bisa kuliah di Al-Azhar Mesir, Nabila termasuk anak yang cerdas.
Selain menonjol secara akademik di bangku sekolah, Nabila juga merupakan seorang penghafal Al-Quran. Sampai kini alumni Ponpes MA PK. Hasanah Surian itu hafalannya sudah 10 juz.
“Hafalannya sudah 10 juz, dan kini terus menghafal. Baik di sekolah, sebelum tamat maupun di rumah. Mudah-mudahan kelak bisa 30 juz,” kata, Era dengan penuh haru.
Era hanya bisa berharap ada pihak atau lembaga tertentu yang peduli dengan nasib pendidikan anaknya. Apalagi, anaknya sangat ingin kuliah di Al- Azhar. Dirinya harus bisa mengumpulkan uang jelang keberangkatan Nabila pada Desember 2020 nanti.
“Sampai saat ini sudah ada pihak yang membantu, namun biaya yang terkumpul belum cukup. Masih banyak kekurangan. Diperkirakan, untuk berangkat dan biaya hidup selama kuliah bisa mencapai sekitar 45 juta,” ujarnya mengakui.
Bagi yang terketuk hatinya dan peduli dengan pendidikan serta perjuangan Nabila, bisa membantu dengan menyalurkan donasi ke rekening BRI, dengan nomor 7422 01 006287 53 8, atas nama Hendra Nova.
Namun mirisnya, kisah Hendra Nova seorang guru honorer yang berjuang untuk sang buah hatinya, tertutupi dengan berita hingar-bingar para calon kepala daerah yang berjanji akan mensejahterakan masyarakatnya, pada Pilkada yang begitu marak di Sumatera Barat, khususnya Kabupaten Solok ini. (abk)