• November 21, 2025

Sekdakab Solok Medison ungkap Tudingan Miring Menuduhnya Ikut Politik Praktis Jelang Pilkada 2024

Eksposrakyat.com – Sekretaris Daerah Kabupaten (Setdakab) Solok, Medison, S.Sos, MM menyampaikan pernyataan tegas dan terang, bahwa posisinya sebagai pejabat karier, bukan pesanan politik, Kamis (12/06/2025) di ruang kerjanya, Arosuka, Kabupaten Solok, Sumatra Barat.

Pernyataan Setdakab Solok itu membantah tudingan miring yang menuduh dirinya ikut politik praktis menjelang Pilkada 2024.

“Saya ini ditunjuk jadi Sekda bukan karena kedekatan politik, tapi karena profesionalitas kerja. Saya dilantik di masa Bupati Solok, Epyardi Asda dan sekarang diminta melanjutkan tugas oleh Bupati Solok terpilih, Jon Firman Pandu. Itu membuktikan bahwa saya dibutuhkan karena kemampuan, bukan karena saya berpihak ke sana atau ke sini,” ungkap, Medison dengan tegas melalui keterangan persnya.

Pernyataan ini menjadi jawaban atas berbagai spekulasi yang berkembang oleh oknum tertentu, termasuk tuduhan bahwa dirinya berpindah haluan politik demi mengamankan jabatan. Setdakab Solok itu juga menilai tudingan tersebut sangat tidak berdasar dan justru mencederai prinsip-prinsip pelayanan publik yang selama ini Ia pegang teguh.

“Kalau saya tidak dibutuhkan, saya tidak akan memaksakan diri. Tapi saya diminta langsung oleh Bupati Jon Firman Pandu untuk tetap membantu roda pemerintahan. Di tengah kondisi fiskal daerah yang sangat menantang, posisi Sekda bukan untuk bermain politik tapi untuk memastikan pemerintahan tetap berjalan,” tutur, Medison.

Apalagi menurut Setdakab Solok itu, tantangan keuangan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Solok saat ini sangat berat. Dengan pemotongan anggaran hingga 50 persen, banyak program yang harus direstrukturisasi. Ditambah lagi dengan kondisi internal pemerintahan yang masih belum sepenuhnya solid.

“Kita sedang menghadapi efisiensi anggaran yang luar biasa besar. Bukan hanya Solok, hampir semua daerah di Indonesia merasakannya. Tapi tantangan itu makin berat karena saya melihat ada kurangnya kekompakan di tubuh pemerintahan kita. Di sinilah peran Sekda menjadi penting, sebagai penghubung antara visi dan misi Bupati – Wakil Bupati dengan pelaksanaan teknis di lapangan,” jelas, Medison.

Setdakab Solok tersebut juga menyayangkan tudingan bahwa dirinya mengatur penempatan pejabat berdasarkan kedekatan, seperti isu pelantikan istri Bupati sebagai Kabag Prokomp. Ia menegaskan bahwa semua penempatan dilakukan berdasarkan aturan dan prosedur yang berlaku.

“Saya bekerja sesuai sistem. Saya bukan ‘pengatur jabatan’ seperti yang dituduhkan. Semua mutasi dan promosi selalu melalui mekanisme resmi. Soal Ibu Ketua TP-PKK yang juga menjabat Kabag Prokomp, itu adalah hasil dari proses yang melibatkan banyak pihak dan tetap sesuai aturan,” kata, Medison.

Terkait ia difitnah sebagai “otak” di balik strategi pemenangan salah satu calon dalam Pilkada sebelumnya. Menurutnya, seluruh ASN, termasuk dirinya, terikat oleh aturan netralitas dan ia memastikan telah menjaga prinsip itu.

“Netralitas ASN itu harga mati. Saya sadar betul posisi saya sebagai pejabat karier, bukan politisi. Justru saya selama ini berupaya menjaga birokrasi agar tetap steril dari politik praktis,” kata Medison.

“Saya tidak mau habiskan waktu meladeni opini yang dibuat untuk menjatuhkan. Fokus saya bekerja dan membantu Bupati dan Wakil Bupati agar bisa membawa Solok lebih baik,” tegasnya lagi.

Setdakab Solok itu menutup pernyataannya dengan sebuah ajakan kepada seluruh ASN di Kabupaten Solok untuk bersatu dan kembali ke jalur profesionalisme. Dengan pernyataan terbuka ini, Medison berharap semua elemen bisa kembali fokus pada isu-isu pembangunan, bukan sekadar gosip politik yang tak berdasar.

Sementara publik menanti pembuktian kinerja nyata, Setdakab Solok, Medison tetap berdiri pada satu prinsip: ASN harus netral, profesional dan siap melayani di tengah badai sekalipun.

“Sudah cukup polemik. Saatnya kita bekerja. Rakyat menunggu hasil, bukan drama. Jangan biarkan dinamika politik merusak semangat pelayanan publik. Sekda itu bukan tokoh politik, saya ada untuk memfasilitasi sistem pemerintahan, bukan menjadi bagian dari kontestasi,” ujar, Medison akhiri pernyataannya. (kmnf.kab.slk/rey)

 

Read Previous

Wakil Bupati Solok H. Candra Tinjau Langsung Ketersediaan Air Bersih di Kecamatan Junjung Sirih

Read Next

Bupati Solok Lantik PPPK Formasi Guru, Tenaga Teknis dan Kesehatan di Lingkup Pemkab Solok

Leave a Reply

Most Popular